Langsung ke konten utama

karena sendiri adalah pilihan, maka berdua adalah keputusan :)

Lembayung senja kembali ke peraduan, bergantikan cahaya rembulan dan bintang-bintang. seperti biasa, di malam yang sunyi sepi dan krik..krik...ini saya hanya ditemani laptop yang setia dan siap untuk menjadi tempat pelampiasan. membuka tutupnya, kemudian membiarkan jari-jari saya menari dengan indah dan lincah kesana-kemari menuliskan sesuatu di halaman blog saya yang aneh ini. tidak banyak hal yang dapat saya utarakan, hanya ingin menumpahkan ide-ide aneh yang ada di pikiran saya. sejenak..saya teringat kata-kata dari salah seorang dosen saya. beliau mengatakan "kita tidak dapat mengontrol orang lain untuk tidak berpikir negatif terhadap kita, yang dapat kita lakukan adalah merubah sikap kita agar orang lain tidak berpikir negatif terhadap kita" ah! sejenak, saya benar-benar sangat tidak setuju dengan pernyataan ini. pernyataan ini seperti memberi dua buah pilihan, yaitu : apakah anda akan menjadi orang lain sebagaimana orang banyak mengingini anda dan anda disukai atau anda tetap menjadi diri anda sendiri walaupun banyak orang yang tidak menyukai anda?
dan lagi-lagi hidup adalah sebuah pilihan. kalau pun saya menulis, ini merupakan pilihan saya. ya pilihan saya untuk menjabarkan, mempertanyakan kepada Tuhan dan kemudian saya berharap mendapatkan sebuah jawaban. Yes! that's so complicated. bayangkan betapa annoyingnya ketika anda harus berhadapan dengan lingkungan yang di dalamnya terdapat individu-individu dari berbagai macam latar belakang, pola pikir serta persepsi. Mereka (sebut saja mawar) adalah orang-orang yang tidak dapat dihindari atau di-skip atau di hapus dari kehidupan, masyarakat. menurut ilmu yang saya dapat masyarakat merupakan laboratorium nyata bagi kaum sosial. di dalamnya terdapat nilai dan norma yang berlaku, walau pun saya pribadi merasa sedikit tidak 'fair' merasa diskriminan, merasa tidak objektif! kenapa? kita harus selalu berlaku sesuai nilai dan norma yang ada meskipun bertentangan dengan prinsip diri kita sendiri. seperti merusak otak dan merasuk ke dalam jiwa, juga lubuk hati yang paling dalam. rasanya...
entahlah, apa pun itu saya sudah benar-benar terbiasa dengan kondisi seperti ini. meskipun tidak pernah ada perkataan atau teguran sopan dari pihak mawar (-Red) dapat saya pahami, karena pihak mawar tersebut memegang teguh nilai dan norma adat istiadat yang sangat kental. kembali lagi, kebiasaan manusia yang dengan satu kesalahan dapat menghapus jutaan kebaikan yang pernah dilakukan. meskipun apa yang kita lihat baik, belum tentu baik, meskipun apa yang kita pandang buruk belum tentu benar-benar buruk. ketika..mata dapat memanipulasi pikiran dan cara pandang manusia. rasanya.
nikmat kebersamaan yang masih dapat saya rasakan bersama mereka yang lain (sebut saja melati) sudah berjalan begitu lama, canda dan tawa JIKA KAMI BERSAMA. meskipun tidak seperti apa yang mereka (mawar) lihat dan apa yang mereka (mawar) pikirkan. dan saya hanya sedang mengumpulkan sebuah tenaga untuk mengambil sikap keberanian untuk SENDIRI, karena itu adalah pilihan saya. sampai..suatu hari nanti aku minta kepada Tuhan untuk membuka hati saya dan melihat dengan mata hati, mendengar suara hati yang tak pernah mati. jika suatu hari nanti saya jatuh cinta Tuhan, saya ingin agar rasa cinta itu TIDAK MELEBIHI rasa cinta ku kepadaMu. kemudian biarkan saya mengatakan
'I Love You' kepada orang yang hatinya hanya berpaut kepadaMu. hingga..saya memutuskan untuk BERDUA :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romantis

HOMEEEEEEY!!! :D  Akhirnya.........sampe rumah juga:) What a tired day! Thank's God :p :p :p Bersyukur banget masih dikasih kesempatan untuk beraktivitas, perkuliahan yang masih boleh berjalan dengan baik. Dan hari ini......ngerasa beda banget selain karena the first time ikutan TBP (Temu Bina Pelayan) hari ini ada sesi curhat gitu sama TKK (Temen Kelompok Kecil) Ayeeeeey :D Kalo diinget-inget sih, aiiiih udah kucel ajatuh pas kuliah kedua nyatetnya busetttt ful banget yeeee dua lembar kertas berasa anak SD dan di dikte hahahaa... Cuma beruntung sih, sorenya bisa ikutan rapat bareng HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Ilmu Sosial Politik - Univeristas Negeri Jakarta buat prepare our first event yihiiiiy SYFO. Sekretarisnya itu rekan gue di kelas, Mentari Apriyani Blezenski Willy Sungkar (iuuuhks! hoeeeeks! *pingsan*) Nggak ngerti apa yang ada di pikiran dia deh.....cewe-cewe infotaiment banget dia, makanya jadi stalker mulu *eh :p :p :p :p  Hari ini juga pertama kalinya...

#CatatanPerjalanan Paseban Tri Panca Tunggal (Desa Cigugur Kuningan)

Taraaaa!! This is the second observation yuhuuu~ Waktu nyampe di desa ini, kita disambut sama pihak desa ini. Disini masih keturunan kerajaan sunda gitu, cuma lupa namanya apaan :p ini Pimpinan Desa Cigugur (kiri) namanya Ramanda Pangeran Djati Kususuma, punya anak namanya (kanan) Rama Anom. Asli kondisi disini sundaaaaaa banget! Mulai dari makan malamnya, bajunya, sama orang-orang yang ada di keraton itu :D Yg pake baju item-iyem sama iket kepala ini yg nganterin kita kerumah warga-warga yg rumahnya boleh kita tumpangin buat nginep wuehehehhe :p Ditengah-tengah jalan raya, di depan keraton ada patung ini hahahaaa :D Nah di desa ini, kita pada nginep di rumah-rumah warga. Kebagian homestay yg kedua dirumah Bu Murnah yipiiiiiy :p Cringgg!! Penghuni homestay 2 : (kiri-kanan) Gracya Yunita Silitonga, Fransiska Christanti, Tiara Sakti Nurcahyani,  Mentari Apriyani dan saya yg fotoin :p Kocak adalah ketika kita berlima masuk ke dalam rumah bu murna...

His promises :)

Bukan hal baru jika aku harus terjatuh lagi ke dalam lubang kegelapan, Bukan hal baru jika aku harus duduk diam dititik terendah kejenuhanku Ketika sunyi. Ketika sepi. Ketika senyap menghampiri Menguasai. Bertahta. Bahkan merenggut aku dari sisi-Mu.. Aku bertanya.. Tuhan.. Mengapa begitu banyak kabut yang menghalangi padanganku tuk melihat wajah-Mu? Tuhan.. Mengapa begitu jauh jarak jurang yang memisahkan aku dengan-Mu? Tuhan.. Mengapa begitu lebat hutan yang harus aku lalui tuk menemui-Mu di seberang sana? Tuhan.. Mengapa begitu berat rintangan yang harus aku hadapi untuk kembali ke jalan-Mu? Aku berteriak.. Tuhan.. Aku mohon jangan pernah Kau lepaskah genggaman tangan-Mu.. Tuhan.. Aku mohon angkat aku dari titik kejenuhan ini.. Tuhan.. Aku mohon singkirkan kegelapan yang memekat ini.. Tuhan.. Aku mohon....Aku mohon...Aku mohon... Aku tau. Aku lemah. Aku tau. Aku hina. Namun Kau selalu menilaiku bergharga :( "Tuhan, jadil...