Lembayung senja kembali ke peraduan, bergantikan cahaya rembulan dan bintang-bintang. seperti biasa, di malam yang sunyi sepi dan krik..krik...ini saya hanya ditemani laptop yang setia dan siap untuk menjadi tempat pelampiasan. membuka tutupnya, kemudian membiarkan jari-jari saya menari dengan indah dan lincah kesana-kemari menuliskan sesuatu di halaman blog saya yang aneh ini. tidak banyak hal yang dapat saya utarakan, hanya ingin menumpahkan ide-ide aneh yang ada di pikiran saya. sejenak..saya teringat kata-kata dari salah seorang dosen saya. beliau mengatakan "kita tidak dapat mengontrol orang lain untuk tidak berpikir negatif terhadap kita, yang dapat kita lakukan adalah merubah sikap kita agar orang lain tidak berpikir negatif terhadap kita" ah! sejenak, saya benar-benar sangat tidak setuju dengan pernyataan ini. pernyataan ini seperti memberi dua buah pilihan, yaitu : apakah anda akan menjadi orang lain sebagaimana orang banyak mengingini anda dan anda disukai atau anda tetap menjadi diri anda sendiri walaupun banyak orang yang tidak menyukai anda?
dan lagi-lagi hidup adalah sebuah pilihan. kalau pun saya menulis, ini merupakan pilihan saya. ya pilihan saya untuk menjabarkan, mempertanyakan kepada Tuhan dan kemudian saya berharap mendapatkan sebuah jawaban. Yes! that's so complicated. bayangkan betapa annoyingnya ketika anda harus berhadapan dengan lingkungan yang di dalamnya terdapat individu-individu dari berbagai macam latar belakang, pola pikir serta persepsi. Mereka (sebut saja mawar) adalah orang-orang yang tidak dapat dihindari atau di-skip atau di hapus dari kehidupan, masyarakat. menurut ilmu yang saya dapat masyarakat merupakan laboratorium nyata bagi kaum sosial. di dalamnya terdapat nilai dan norma yang berlaku, walau pun saya pribadi merasa sedikit tidak 'fair' merasa diskriminan, merasa tidak objektif! kenapa? kita harus selalu berlaku sesuai nilai dan norma yang ada meskipun bertentangan dengan prinsip diri kita sendiri. seperti merusak otak dan merasuk ke dalam jiwa, juga lubuk hati yang paling dalam. rasanya...
entahlah, apa pun itu saya sudah benar-benar terbiasa dengan kondisi seperti ini. meskipun tidak pernah ada perkataan atau teguran sopan dari pihak mawar (-Red) dapat saya pahami, karena pihak mawar tersebut memegang teguh nilai dan norma adat istiadat yang sangat kental. kembali lagi, kebiasaan manusia yang dengan satu kesalahan dapat menghapus jutaan kebaikan yang pernah dilakukan. meskipun apa yang kita lihat baik, belum tentu baik, meskipun apa yang kita pandang buruk belum tentu benar-benar buruk. ketika..mata dapat memanipulasi pikiran dan cara pandang manusia. rasanya.
nikmat kebersamaan yang masih dapat saya rasakan bersama mereka yang lain (sebut saja melati) sudah berjalan begitu lama, canda dan tawa JIKA KAMI BERSAMA. meskipun tidak seperti apa yang mereka (mawar) lihat dan apa yang mereka (mawar) pikirkan. dan saya hanya sedang mengumpulkan sebuah tenaga untuk mengambil sikap keberanian untuk SENDIRI, karena itu adalah pilihan saya. sampai..suatu hari nanti aku minta kepada Tuhan untuk membuka hati saya dan melihat dengan mata hati, mendengar suara hati yang tak pernah mati. jika suatu hari nanti saya jatuh cinta Tuhan, saya ingin agar rasa cinta itu TIDAK MELEBIHI rasa cinta ku kepadaMu. kemudian biarkan saya mengatakan
'I Love You' kepada orang yang hatinya hanya berpaut kepadaMu. hingga..saya memutuskan untuk BERDUA :)
Komentar
Posting Komentar