Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Humbleness

Humbleness. Dalam Bahasa Indonesia, artinya "kerendahan hati". Sebuah tema yang diusung pada Ibadah Perayaan Natal Civitas Universitas Negeri Jakarta pada 12 Januari 2013 lalu. Aku, antusias mendengar tema "From Glory to Glory Trough Humbleness" ini dengan teladan "kerendahan hati" Tuhan Yesus yang lahir di kandang domba. See? dan tiba saat perayaan Natal pun, firman yang boleh disampaikan benar-benar menguatkanku. Sebuah teladan yang terlebih dahulu Tuhan lakukan, menegurku..bagaimana dengan aku? Apakah aku mau rendah hati meninggalkan segala keinginan dan ambisiku untuk mengikuti rancangan Tuhan? Apakah aku mau rendah hati menyerahkan seluruh masa depan dan rencanaku kepada Tuhan? Atau..aku masih sering mengandalkan kekuatanku sendiri? Apakah aku mau rendah hati untuk diajar oleh Tuhan melalui firman-Nya? Atau..aku malah menutup hati dan telinga untuk menerima didikan-Nya? Aku. Sudah meletakkan masa depan dan rencanaku dalam tangan-Nya. Terutama..ket

Mungkin. Bisa jadi.

Kalau....segala sesuatunya terlalu mudah untuk diraih, MUNGKIN. BISA JADI aku tidak akan mengerti apa arti dari sebuah perjuangan. Kalau.....segala sesuatunya dapat diraih secara instant, MUNGKIN. BISA JADI aku tidak akan mengalami indahnya sebuah proses. Kalau.....aku tidak mengalami kegagalan, MUNGKIN. BISA JADI, aku tidak akan pernah mencapai keberhasilan saat ini. Terlalu banyak kata Kalau, kata Mungkin, kata Bisa jadi..

#AndaikanAku

#AndaikanAku  05.00 WIB Membuka mata di pagi hari, merupakan anugerah yang paling luar biasa di dalam hidupku. Bagaimana bisa? Ketika sang Khalik masing memperkenankan aku untuk membuka mata ku di pagi hari yang cerah dan melihat segala sesuatunya baik, Ia senantiasa memelihara aku dengan menghembuskan aku nafas kehidupan. Ya. Pagi hariku, selalu aku buka dengan ucapkan syukur kepada Yang Mahakuasa. Segudang aktivitas yang akan ku lakukan hari ini, mungkin lebih tepatnya serangkaian kegiatan “ber-ambisi” yang selalu ada di dalam benak ku saat itu. Sebagai seorang siswa SMA yang baru saja lulus (saat itu) tentu saja aku tidak bisa tinggal diam memikirkan masa depanku. Aku tidak bisa hanya berdiam diri atau bahkan bersikap apatis terhadap masa depanku. Ya. Pikiranku sudah membumbung tinggi, jauh melayang ke ambang batas jauh sebelum aku lulus SMA (saat itu). Sejak duduk di bangku kelas 10, aku bahkan sudah menargetkan tujuanku, impianku, cita-citaku. Bukan hal mudah bagiku, unt

Hujan

Lantunan senandung rindu, membawaku mendayu-dayu. Haruskah selalu seperti ini? Hujan memang selalu mengerti, situasi dan kondisi. Haruskah mengelak dari hal ini? Derasnya hujan saat ini, dapat ku bayangkan. Ya...Jakarta kebanjiran. Kilat dan suara gemuruh, menambah suasana teduh ku. Sekali lagi, mendayu-dayu. Aku selayaknya manusia, berpikir dan berakal. Aku berkhayal. Aku membumbung tinggi, lepas ke angksa. Hati-hati! Ah... Ada pribadi yang selalu menggegam tanganku erat, disana. Ya... Disana. Rintik hujan bukan tentang jumlah rindu(ku) kepada seseorang. Tapi... Entahlah! Jakarta kebanjiran,- Novi Damai Tambunan

Teruntuk yang selalu berjuang!

Ada melalui sebuah "perjuangan" lalu setelah berada disini, bukan berarti "perjuangan" itu berhenti. Justru disitulah "perjuangan" dimulai. Hanya saja...hidupmu terlalu nikmat untuk ditinggalkan, terlalu terlena dengan zona nyaman. Hanya saja...gemerlap dunia terlalu sayang untuk disiakan dan, masih banyak hanya saja yg menjadi penghalangnya. sejuta alasannya, tapi tak ada niatnya berubah Siapakah pemilik "perjuangan" itu? KITA!  ya.. AKU.. KAMU.. KITA SEMUA... Dan..kau hanya terlalu sibuk dengan dirimu sendiri, dengan duniamu sendiri, menutup mata telinga dan hatimu dari orang sekelilingmu. Lalu siapa yang bertahta dihatimu ketika kau mulai muka tuk memuja? SETAN? IBLIS? Dan...kau? Hanya terlalu bahagia untuk dipusingkan oleh dusta dunia Dan...kau? Tak akan pernah mengerti, sebuah arti, tanpa kau sendiri yg menyadari Akhirnya.. Sampai kapankah kau terprovokatori oleh tangan-tangan kotor, pembual besar, penikmat dusta,