Langsung ke konten utama

Ketika Rasaku Terlalu Dalam!


Sore hari ini, aku sendiri di rumah dan hanya berdua dengan ciko. Ciko adalah anjing penjaga rumah ku yang sangat setia, berumur 4 tahun. Aku duduk di teras, meletakan laptop di depanku dan membiarkan jari-jariku menari dengan indahnya di atas keyboard. Menuliskan sesuatu...yang entah apa artinya. Ditemani angin sepoi-sepoi dan awan-awan di sore hari. Sebuah lagu dari Ipank dengan judul Tentang Cinta, menghantarkan aku untuk hanyut ke dalam sebuah tulisan. Ramainya jalan raya di depan rumahku, tidak cukup berarti untuk membuyarkan konsentrasiku untuk menulis. Kemudian...
Pikiranku melayang. Ke sebuah tempat yang tak pernah aku inginkan. Ah!
Sungguh aku tidak ingin berada di ingatan ini. Aku tidak ingin mengingat ini. Sakitnya!
Tak berdaya...
Setiap detik menit waktu yang pernah kita habiskan bersama..
Setiap canda tawa yang selalu kita lakukan bersama..
Setiap kenangang indah yang sebenarnya tidak akan mungkin untuk dilupakan!
Bagaimana bisa aku melupakan hal yang luar biasa indah SEKALIGUS LUAR BIASA MENYAKITKAN???
Dapatkah aku meminta kepada Tuhan?
Tuhan..aku lelah. Aku ingin pergi dari dunia ini
Tuhan..aku letih mengingatnya. Aku ingin hal itu dihapus dari ingatanku
Karena..
Terkadang aku berpikir. Adakah rindu dihatimu untuk ku?
Walau sakit dan perih yang aku rasa, tidak kah kau lihat betapa aku merindukanmu? Sudahlah..
Kembali aku berusaha keas untuk menuliskan sesuatu yang jauh lebih berarti dari hal tadi. Ketika ku lelah menanti, akankah kau datang kembali?
Tuhan...tak ingin aku mengatakan hal tadi dalam hatiku. Tuhan..aku luka...aku luka...aku luka...sungguh luka!
Tuhan...izinkan aku berbicara kepada angin, izinkan aku bercerita kepada awan. Berbagi sakit dan perih yang aku rasa.
Tuhan..aku rasa aku salah. Salah besar atas perasaanku ini!
Adalah sebuah KESALAHAN BESAR dalam hidupku membiarkan rasaku terlalu dalam.
Adalah sebuah KESALAHAN BESAR dalam hidupku membiarkan dia masuk dalam hidupku.
Lalu..
Dapatkah kau kembalikan senyumku lagi?
Dapatkan kau bayar semua air mataku yang jatuh untukmu?
Dapatkah kau merasakan betapa sakitnya hatiku?
Semudah itu kah kau melepasku?
Dan..
Rasaku dianggap tiada..
Musnah!
Musnah!
Musnah!
Terhempas oleh angin sore hari ini.
Hingga..
Ku ingin hujan membasahi tubuhku. Menghapus semua rasa sakitku
Ku ingin angin membawaku pergi. Menghilangkan aku sejenak
Cukup! Ku hentikan sajak ku di sore hari ini yang lagi-lagi dan lagi-lagi tentang dia yang pernah ada disini. Tentang dia yang pernah menemani. Tentang dia...tentang dia..
Aku tidak dapat berkompromi kepada waktu. Atau meminta waktu untuk kembali ke masa aku bersamanya. Memang indah ku rasa, namun perih akhirnya. Rasaku..dianggap tiada. Musnah! Dan hal yang harus aku lakukan? Aku harus keluar dari perangkap perasaanku sendiri. Berjuang untuk bangkit. Seperti seekor anak merpati yang sedang berjuang untuk mengepakkan sayapnya. Tidak ada hal yang tidak dapat kita lakukan, jika disitu terdapat keyakinan dan harapan. Ya Tuhan..aku sadar. Butuh KEDEWASAAN dalam menghadapi semua ini.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romantis

HOMEEEEEEY!!! :D  Akhirnya.........sampe rumah juga:) What a tired day! Thank's God :p :p :p Bersyukur banget masih dikasih kesempatan untuk beraktivitas, perkuliahan yang masih boleh berjalan dengan baik. Dan hari ini......ngerasa beda banget selain karena the first time ikutan TBP (Temu Bina Pelayan) hari ini ada sesi curhat gitu sama TKK (Temen Kelompok Kecil) Ayeeeeey :D Kalo diinget-inget sih, aiiiih udah kucel ajatuh pas kuliah kedua nyatetnya busetttt ful banget yeeee dua lembar kertas berasa anak SD dan di dikte hahahaa... Cuma beruntung sih, sorenya bisa ikutan rapat bareng HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Ilmu Sosial Politik - Univeristas Negeri Jakarta buat prepare our first event yihiiiiy SYFO. Sekretarisnya itu rekan gue di kelas, Mentari Apriyani Blezenski Willy Sungkar (iuuuhks! hoeeeeks! *pingsan*) Nggak ngerti apa yang ada di pikiran dia deh.....cewe-cewe infotaiment banget dia, makanya jadi stalker mulu *eh :p :p :p :p  Hari ini juga pertama kalinya...

His promises :)

Bukan hal baru jika aku harus terjatuh lagi ke dalam lubang kegelapan, Bukan hal baru jika aku harus duduk diam dititik terendah kejenuhanku Ketika sunyi. Ketika sepi. Ketika senyap menghampiri Menguasai. Bertahta. Bahkan merenggut aku dari sisi-Mu.. Aku bertanya.. Tuhan.. Mengapa begitu banyak kabut yang menghalangi padanganku tuk melihat wajah-Mu? Tuhan.. Mengapa begitu jauh jarak jurang yang memisahkan aku dengan-Mu? Tuhan.. Mengapa begitu lebat hutan yang harus aku lalui tuk menemui-Mu di seberang sana? Tuhan.. Mengapa begitu berat rintangan yang harus aku hadapi untuk kembali ke jalan-Mu? Aku berteriak.. Tuhan.. Aku mohon jangan pernah Kau lepaskah genggaman tangan-Mu.. Tuhan.. Aku mohon angkat aku dari titik kejenuhan ini.. Tuhan.. Aku mohon singkirkan kegelapan yang memekat ini.. Tuhan.. Aku mohon....Aku mohon...Aku mohon... Aku tau. Aku lemah. Aku tau. Aku hina. Namun Kau selalu menilaiku bergharga :( "Tuhan, jadil...

#CatatanPerjalanan Paseban Tri Panca Tunggal (Desa Cigugur Kuningan)

Taraaaa!! This is the second observation yuhuuu~ Waktu nyampe di desa ini, kita disambut sama pihak desa ini. Disini masih keturunan kerajaan sunda gitu, cuma lupa namanya apaan :p ini Pimpinan Desa Cigugur (kiri) namanya Ramanda Pangeran Djati Kususuma, punya anak namanya (kanan) Rama Anom. Asli kondisi disini sundaaaaaa banget! Mulai dari makan malamnya, bajunya, sama orang-orang yang ada di keraton itu :D Yg pake baju item-iyem sama iket kepala ini yg nganterin kita kerumah warga-warga yg rumahnya boleh kita tumpangin buat nginep wuehehehhe :p Ditengah-tengah jalan raya, di depan keraton ada patung ini hahahaaa :D Nah di desa ini, kita pada nginep di rumah-rumah warga. Kebagian homestay yg kedua dirumah Bu Murnah yipiiiiiy :p Cringgg!! Penghuni homestay 2 : (kiri-kanan) Gracya Yunita Silitonga, Fransiska Christanti, Tiara Sakti Nurcahyani,  Mentari Apriyani dan saya yg fotoin :p Kocak adalah ketika kita berlima masuk ke dalam rumah bu murna...