Langsung ke konten utama

"Penghambat Berkat Bagi Bangsa"


"dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka."  2 Tawarikh 7:14

Merdeka!  Merdeka!  Merdeka!  Hari ini kita memperingati hari kemerdekaan bangsa kita yang ke-67 tahun.  Bagi manusia umur 67 tahun adalah usia lanjut, tapi bagi suatu negara masih tergolong sangat muda jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang telah merdeka ratusan tahun, semisal Amerika Serikat yang merdeka sejak 4 Juli 1776.  Namun kita patut bersyukur kepada Tuhan karena bangsa kita telah terbebas dari perbudakan dan penjajahan bangsa lain.  Ini adalah anugerah Tuhan yang tak ternilai dan patut disyukuri!

     Sayang, meski telah mencapai usia 67 tahun, negara ini belum juga berhasil menegakkan kebenaran, keadilan maupun mendatangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.  Di sana-sini masih banyak ketimpangan dalam hal pemerataan pembangunan;  belum lagi korupsi yang kian mewabah dan sepertinya telah menjadi trend di kalangan pejabat tinggi negara, maraknya demo, kekerasan atau pertikaian antargolongan, padahal dunia mengakui Indonesia sangat kaya hasil bumi dan laut nya, juga komoditas pariwisata plus sumber daya manusianya sehingga menjadi pengekspor TKI terbesar di dunia.

     Mengapa bisa terjadi?  Ini dikarenakan banyak pemimpin negara kita yang hidup tidak takut akan Tuhan, akibatnya berkat-berkat Tuhan menjadi terhalang.  Dosa bangsa ini menghambat segala yang baik dari tuhan!  Itulah sebabnya seluruh umat Kristiani di dunia dan Indonesia terpanggil doa bersama bagi dunia, teristimewa bagi kebangkitan bangsa Indonesia dalam tajuk World Prayer Assembly (WPA) beberapa waktu lalu.  Kita berdoa bagi para pemimpin bangsa ini supaya memiliki hati yang taat kepada Tuhan, berdoa bagi kesejahteraan kota di mana kita tinggal.  Ayat nas menyatakan bila umat Tuhan merendahkan diri, berdoa dan mencari wajahNya, Ia akan turun tangan memulihkan bangsa kita!  Hidup dalam pertobatan yang sungguh adalah kunci pemulihan!

Tuhan akan mencurahkan berkatNya bagi bangsa ini asal kita hidup dalam pertobatan!

Komentar

  1. super sekalii... jadi inget WPA lagi gw, pengen ke GBK lagi (?) haha

    BalasHapus
  2. World Prayer Assembly, kegerakan doa dari segala bangsa
    nov, lu yg nulis masa lu yg ga tau sih?

    BalasHapus
  3. oh yg itu, iya cuma tau namanya doang. pernah denger dari temen gue, ini renungan tau bukan gue yg nulis cuma ngeposting aja-___-

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romantis

HOMEEEEEEY!!! :D  Akhirnya.........sampe rumah juga:) What a tired day! Thank's God :p :p :p Bersyukur banget masih dikasih kesempatan untuk beraktivitas, perkuliahan yang masih boleh berjalan dengan baik. Dan hari ini......ngerasa beda banget selain karena the first time ikutan TBP (Temu Bina Pelayan) hari ini ada sesi curhat gitu sama TKK (Temen Kelompok Kecil) Ayeeeeey :D Kalo diinget-inget sih, aiiiih udah kucel ajatuh pas kuliah kedua nyatetnya busetttt ful banget yeeee dua lembar kertas berasa anak SD dan di dikte hahahaa... Cuma beruntung sih, sorenya bisa ikutan rapat bareng HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Ilmu Sosial Politik - Univeristas Negeri Jakarta buat prepare our first event yihiiiiy SYFO. Sekretarisnya itu rekan gue di kelas, Mentari Apriyani Blezenski Willy Sungkar (iuuuhks! hoeeeeks! *pingsan*) Nggak ngerti apa yang ada di pikiran dia deh.....cewe-cewe infotaiment banget dia, makanya jadi stalker mulu *eh :p :p :p :p  Hari ini juga pertama kalinya...

His promises :)

Bukan hal baru jika aku harus terjatuh lagi ke dalam lubang kegelapan, Bukan hal baru jika aku harus duduk diam dititik terendah kejenuhanku Ketika sunyi. Ketika sepi. Ketika senyap menghampiri Menguasai. Bertahta. Bahkan merenggut aku dari sisi-Mu.. Aku bertanya.. Tuhan.. Mengapa begitu banyak kabut yang menghalangi padanganku tuk melihat wajah-Mu? Tuhan.. Mengapa begitu jauh jarak jurang yang memisahkan aku dengan-Mu? Tuhan.. Mengapa begitu lebat hutan yang harus aku lalui tuk menemui-Mu di seberang sana? Tuhan.. Mengapa begitu berat rintangan yang harus aku hadapi untuk kembali ke jalan-Mu? Aku berteriak.. Tuhan.. Aku mohon jangan pernah Kau lepaskah genggaman tangan-Mu.. Tuhan.. Aku mohon angkat aku dari titik kejenuhan ini.. Tuhan.. Aku mohon singkirkan kegelapan yang memekat ini.. Tuhan.. Aku mohon....Aku mohon...Aku mohon... Aku tau. Aku lemah. Aku tau. Aku hina. Namun Kau selalu menilaiku bergharga :( "Tuhan, jadil...

#CatatanPerjalanan Paseban Tri Panca Tunggal (Desa Cigugur Kuningan)

Taraaaa!! This is the second observation yuhuuu~ Waktu nyampe di desa ini, kita disambut sama pihak desa ini. Disini masih keturunan kerajaan sunda gitu, cuma lupa namanya apaan :p ini Pimpinan Desa Cigugur (kiri) namanya Ramanda Pangeran Djati Kususuma, punya anak namanya (kanan) Rama Anom. Asli kondisi disini sundaaaaaa banget! Mulai dari makan malamnya, bajunya, sama orang-orang yang ada di keraton itu :D Yg pake baju item-iyem sama iket kepala ini yg nganterin kita kerumah warga-warga yg rumahnya boleh kita tumpangin buat nginep wuehehehhe :p Ditengah-tengah jalan raya, di depan keraton ada patung ini hahahaaa :D Nah di desa ini, kita pada nginep di rumah-rumah warga. Kebagian homestay yg kedua dirumah Bu Murnah yipiiiiiy :p Cringgg!! Penghuni homestay 2 : (kiri-kanan) Gracya Yunita Silitonga, Fransiska Christanti, Tiara Sakti Nurcahyani,  Mentari Apriyani dan saya yg fotoin :p Kocak adalah ketika kita berlima masuk ke dalam rumah bu murna...