Langsung ke konten utama

1 Book for 1 Million Dreams of Childern


1 book for 1 million dreams of childern, sebagai ‘agent of social change’ sudah sepatutnya memiliki kontribusi bagi bangsa dan negara. Terlepas dari kemampuan untuk melakukan hal besar itu, perubahan besar akan terjadi melalui satu langkah kecil dari diri kita sendiri. memberikan teladan kepada orang lain, jauh lebih baik daripada sekedar banyak berbicara dan memerintah saja. Berkeinginan untuk memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan lagi seperti pohon utopia yang terus tumbuh ke atas dan seakan tidak bisa tercapai. Hal ini dapat dicapai apabila memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.

Ada banyak anak-anak bangsa dipelosok negeri ini yang tidak dapat memperoleh pendidikan. Bukan persoalan tingkat keintelektualan atau semangat juang, namun ada banyak hal yang menghalangi mereka untuk memperoleh impian mereka.

Selalu bangga terhadap pemuda/pemudi yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap nasib bangsa. Turut merasakan isak tangis dan pilunya bumi Ibu Pertiwi, merupakan salah satu sikap yang seharusnya ada di dalam diri pemuda/pemudi Indonesia. Membuat program pengadaan buku layak pakai demi memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa adalah sebuah tindak nyata yang sesuai dengan nilai-nilai luhur di negara kita.

Membiasakan anak-anak yang nantinya akan menjadi penerus bangsa untuk membaca, artinya mempersiapkan bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi. Menanamkan budaya membaca artinya membuka pintu masa depan yang cerah bagi penerus bangsa kita. Karena mereka mempunyai hak untuk hidup lebih baik lagi dibandingkan orangtua mereka, meskipun mereka harus lahir di dalam sebuah keluarga yang tidak mampu sekalipun. 




Dear,


Negara Kesatuan Republik Indonesia


#PatriotIsMe #Advan #damniloveindonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romantis

HOMEEEEEEY!!! :D  Akhirnya.........sampe rumah juga:) What a tired day! Thank's God :p :p :p Bersyukur banget masih dikasih kesempatan untuk beraktivitas, perkuliahan yang masih boleh berjalan dengan baik. Dan hari ini......ngerasa beda banget selain karena the first time ikutan TBP (Temu Bina Pelayan) hari ini ada sesi curhat gitu sama TKK (Temen Kelompok Kecil) Ayeeeeey :D Kalo diinget-inget sih, aiiiih udah kucel ajatuh pas kuliah kedua nyatetnya busetttt ful banget yeeee dua lembar kertas berasa anak SD dan di dikte hahahaa... Cuma beruntung sih, sorenya bisa ikutan rapat bareng HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Ilmu Sosial Politik - Univeristas Negeri Jakarta buat prepare our first event yihiiiiy SYFO. Sekretarisnya itu rekan gue di kelas, Mentari Apriyani Blezenski Willy Sungkar (iuuuhks! hoeeeeks! *pingsan*) Nggak ngerti apa yang ada di pikiran dia deh.....cewe-cewe infotaiment banget dia, makanya jadi stalker mulu *eh :p :p :p :p  Hari ini juga pertama kalinya...

His promises :)

Bukan hal baru jika aku harus terjatuh lagi ke dalam lubang kegelapan, Bukan hal baru jika aku harus duduk diam dititik terendah kejenuhanku Ketika sunyi. Ketika sepi. Ketika senyap menghampiri Menguasai. Bertahta. Bahkan merenggut aku dari sisi-Mu.. Aku bertanya.. Tuhan.. Mengapa begitu banyak kabut yang menghalangi padanganku tuk melihat wajah-Mu? Tuhan.. Mengapa begitu jauh jarak jurang yang memisahkan aku dengan-Mu? Tuhan.. Mengapa begitu lebat hutan yang harus aku lalui tuk menemui-Mu di seberang sana? Tuhan.. Mengapa begitu berat rintangan yang harus aku hadapi untuk kembali ke jalan-Mu? Aku berteriak.. Tuhan.. Aku mohon jangan pernah Kau lepaskah genggaman tangan-Mu.. Tuhan.. Aku mohon angkat aku dari titik kejenuhan ini.. Tuhan.. Aku mohon singkirkan kegelapan yang memekat ini.. Tuhan.. Aku mohon....Aku mohon...Aku mohon... Aku tau. Aku lemah. Aku tau. Aku hina. Namun Kau selalu menilaiku bergharga :( "Tuhan, jadil...

#CatatanPerjalanan Paseban Tri Panca Tunggal (Desa Cigugur Kuningan)

Taraaaa!! This is the second observation yuhuuu~ Waktu nyampe di desa ini, kita disambut sama pihak desa ini. Disini masih keturunan kerajaan sunda gitu, cuma lupa namanya apaan :p ini Pimpinan Desa Cigugur (kiri) namanya Ramanda Pangeran Djati Kususuma, punya anak namanya (kanan) Rama Anom. Asli kondisi disini sundaaaaaa banget! Mulai dari makan malamnya, bajunya, sama orang-orang yang ada di keraton itu :D Yg pake baju item-iyem sama iket kepala ini yg nganterin kita kerumah warga-warga yg rumahnya boleh kita tumpangin buat nginep wuehehehhe :p Ditengah-tengah jalan raya, di depan keraton ada patung ini hahahaaa :D Nah di desa ini, kita pada nginep di rumah-rumah warga. Kebagian homestay yg kedua dirumah Bu Murnah yipiiiiiy :p Cringgg!! Penghuni homestay 2 : (kiri-kanan) Gracya Yunita Silitonga, Fransiska Christanti, Tiara Sakti Nurcahyani,  Mentari Apriyani dan saya yg fotoin :p Kocak adalah ketika kita berlima masuk ke dalam rumah bu murna...