Langsung ke konten utama

"Care and Share"

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN
ILMU SOSIAL POLITIK





Mahasiswa adalah seorang yang menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi atau setingkatnya, yang tentunya berbeda dengan siswa. Mahasiswa memiliki tanggung jawab yang lebih besar, tanggung jawab, identitas, dan kepedulian yang lebih kongkret daripada semasa siswa. Hal ini tercermin dalam Tri dharma perguruan tinggi yang menyatakan mahasiswa itu harus melakukan pendidikan, penelitian, dan yang terakhir pengabdian masyarakat. Mahasiswa dalam kehidupan kampus sudah tentu setiap hari berkutat dengan proses pendidikan dan beberapa sudah biasa dengan penelitian, setidaknya ketika skripsi seorang mahasiswa harus melakukan penelitian. Akan tetapi untuk point yang ketiga jarang mahasiswa yang sadar akan tanggung jawabnya terhadap pengabdian masyarakat. Berbicara tentang pengabdian masyarakat sebenarnya banyak yang dapat dilakukan seperti bakti sosial, membantu sesama teman yang butuh bantuan, membela kepentingan masyarakat umum atau masih banyak lagi yang lainnya.
   Kegiatan-kegiatan seperti ini di dalam kehidupan kampus biasa disebut “advokasi”, advokasi adalah sejumlah tindakan yang dirancang untuk menarik perhatian masyarakat pada suatu isu, dan mengontrol para pengambil kebijakan untuk mencari solusinya. Advokasi itu juga berisi aktifitas-aktifitas legal dan politis yang dapat mempengaruhi bentuk dan praktik penerapan hukum. Inisiatif untuk melakukan advokasi perlu diorganisir, digagas secara strategis, didukung informasi, komunikasi, pendekatan, serta mobilisasi (Margaret Schuler, Human Rights Manual). Advokasi adalah aksi kolektif yang terencana untuk mengubah iklim politik yang melibatkan semua pengemban kepentingan (stakeholder), yang diarahkan untuk mengatasi isu-isu dan problem-problem spesifik melalui kebijakan publik.” (www.Wikipedia.com). Advokasi melibatkan berbagai strategi yang ditujukan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan publik baik di tingkat lokal, nasional dan internasional; dalam advokasi itu secara khusus harus memutuskan: siapa yang memiliki kekuasaan dalam membuat keputusan; bagaimana cara mengambil keputusan itu; dan bagaimana cara menerapkan dan menegakkan keputusan.” (Lisa VeneKlassen and Valerie Miller, The Action Guide for Advocacy and Citizen Participation, Washington.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

#CatatanPerjalanan Suku Dayak Bumi Segandu - Indramayu

Hei there! Let me tell you something :p Ya, sesuatu yg menurut saya amat sangat luar biasa..........hip! hip! horee! :D :D Bulan april ini beda sama bulan-bulan sebelumnya, bulan-bulan kemaren diakhiri dengan tulisan-tulisan yg isinya ambisi, bulan ini diakhiri dengan pengalaman yg amat sangat luar biasa hip! hip! horeee! :D Bukan seberapa banyak uang yg harus dikeluarkan demi mendapatkan fasilitas yg layak, tapi dibalik itu semua ada sebuah pengalaman yg JAUH LEBIH BERHARGA! Dan akhirnya? Jerih payah, sibuknya dan mondar-mandir kesana-kemari itu dibayar dengan lancar dan suksesnya acara ini. Aaaaaah! Than's God <3 :)) Ada banyak hal yg bikin pusing kepala sebelum berangkat ke Indramayu-Kuningan ini, mulai dari biaya, persiapan tempat, teknisi, dll nya itu ohemjiiiii! But at least......it's magic! Hahahaa nggak ada satu hal pun yg mengecewakan :)) 29 April 2012, 05:00 WIB Jebar, jebur mandi buru-buru. Gimana enggak? Udah semangat banget ini datengnya, hahaha bik

#CatatanPerjalanan Paseban Tri Panca Tunggal (Desa Cigugur Kuningan)

Taraaaa!! This is the second observation yuhuuu~ Waktu nyampe di desa ini, kita disambut sama pihak desa ini. Disini masih keturunan kerajaan sunda gitu, cuma lupa namanya apaan :p ini Pimpinan Desa Cigugur (kiri) namanya Ramanda Pangeran Djati Kususuma, punya anak namanya (kanan) Rama Anom. Asli kondisi disini sundaaaaaa banget! Mulai dari makan malamnya, bajunya, sama orang-orang yang ada di keraton itu :D Yg pake baju item-iyem sama iket kepala ini yg nganterin kita kerumah warga-warga yg rumahnya boleh kita tumpangin buat nginep wuehehehhe :p Ditengah-tengah jalan raya, di depan keraton ada patung ini hahahaaa :D Nah di desa ini, kita pada nginep di rumah-rumah warga. Kebagian homestay yg kedua dirumah Bu Murnah yipiiiiiy :p Cringgg!! Penghuni homestay 2 : (kiri-kanan) Gracya Yunita Silitonga, Fransiska Christanti, Tiara Sakti Nurcahyani,  Mentari Apriyani dan saya yg fotoin :p Kocak adalah ketika kita berlima masuk ke dalam rumah bu murnah te

Tertyn's Wedding Party♥

"The first time we met....." Love is not about you or me, BUT it's about us.. Dan jika hari ini kita beroleh hari bahagia, itu HANYA karena Tuhan yg mengizinkan pertemuan kita :)) A brand new day for our beloved aunty, Tertyn Tambunan with her husband Rencius Lodewiyk Hutauruk. May love always all around you forever <3 Be everlasting yaaa :))   Tertyn Tambunan & Rencius Lodewiyk Hutauruk But I loved this moment, huwaaaah The Tambunans Freak Family yuhuuuuu~ (kiri-kanan) Kato Tambunan, Feres Tambunan, Novi Tambunan, Katarina Tambunan, Elisa Tambunan, Grace Tambunan, Rico Tambunan, Gerard Tambunan Herson Pasaribu (bere) with Kato Tambunan And Im with freaky boy wkakakak :D Martha Simanjuntak - Novi Tambunan PART OF TAMBUNANS FREAK FAMILY :P