Langsung ke konten utama

(ber)Harap Cemas!

Izinkan saya menuangkan sepenggal kata demi kata, yang menyambung menjadi satu kalimat. Menyuarakan aspirasi dari dalam diri, kemudian menggantungkannya ke atas harapan yang melambung tinggi.
Hari ini ....
14 MARET 2014
Joko Widodo. Salah satu dari sekian banyak warga negara Indonesia yang resmi menjadi salah satu petarung "politik" di Pemilihan Umum Presiden nanti. Siapa yang belum mengenal Joko Widodo? Mantan Walikota Surakarta, yang kemudian dipercaya sebagai Gubernur DKI Jakarta....hari ini resmi diusung oleh Partai PDI-Perjuangan sebagai Calon Presiden.

Menanggapi pemberitaan hari ini, ada dua hal yang menjadi respon banyak masyarakat. Pertama, berharap. Banyak masyarakat yang bersikap optimis, dan menyatakan kegembiraan mereka terhadap diusungnya Joko Widodo sebagai Calon Presiden. Tokoh yang dipandang dan dianggap mampu membawa perubahan yang baru, dengan berbagai keteladanan yang sudah dikerjakan beliau.

Banyak masyarakat yang menaruh harapan kepada tokoh ini. Dengan gaya kepemimpinannya, dan penampilannya selalu sederhana. Kejujuran, kesederhanaan, keberpihakannya kepada rakyat, caranya menyelesaikan setiap konflik yang dari dulu tidak pernah selesai...menjadi bukti nyata meskipun mulutnya lebih sering membisu. Benar begitu kah pemimpin yang sedang diimpikan negara Indonesia?

Kedua, cemas.Mengapa cemas? Disaat kejujuran terasa begitu mahal. Integritas pun harus tertekan, bahkan hampir tergilas. Masihkah bisa bertahan? Pepatah bilang :
"Semakin tinggi sebuah pohon, semakin kencang pula angin yang akan menerpa"
Mungkin hal yang sama akan dijumpai pada "mereka-mereka" yang terus berusaha menjaga otak dan pikirannya untuk tetap waras. Hal yang sama akan terjadi pada  "mereka-mereka" yang terus berusaha melakukan yang terbaik. Hal yang sama akan menerpa "mereka-mereka" yang terus berusaha menjaga nilai-nilai luhur dan moralitas mereka.


Tapi kita...INDONESIA!
Kita adalah bangsa yang berlandaskan pada PANCASILA
Semoga itu semua bukan hanya angan belaka
Namun terus menjadi landasan ber-negara.


Lalu siapkah dirimu? 





I-N-D-O-N-E-S-I-A!  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Romantis

HOMEEEEEEY!!! :D  Akhirnya.........sampe rumah juga:) What a tired day! Thank's God :p :p :p Bersyukur banget masih dikasih kesempatan untuk beraktivitas, perkuliahan yang masih boleh berjalan dengan baik. Dan hari ini......ngerasa beda banget selain karena the first time ikutan TBP (Temu Bina Pelayan) hari ini ada sesi curhat gitu sama TKK (Temen Kelompok Kecil) Ayeeeeey :D Kalo diinget-inget sih, aiiiih udah kucel ajatuh pas kuliah kedua nyatetnya busetttt ful banget yeeee dua lembar kertas berasa anak SD dan di dikte hahahaa... Cuma beruntung sih, sorenya bisa ikutan rapat bareng HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Ilmu Sosial Politik - Univeristas Negeri Jakarta buat prepare our first event yihiiiiy SYFO. Sekretarisnya itu rekan gue di kelas, Mentari Apriyani Blezenski Willy Sungkar (iuuuhks! hoeeeeks! *pingsan*) Nggak ngerti apa yang ada di pikiran dia deh.....cewe-cewe infotaiment banget dia, makanya jadi stalker mulu *eh :p :p :p :p  Hari ini juga pertama kalinya...

His promises :)

Bukan hal baru jika aku harus terjatuh lagi ke dalam lubang kegelapan, Bukan hal baru jika aku harus duduk diam dititik terendah kejenuhanku Ketika sunyi. Ketika sepi. Ketika senyap menghampiri Menguasai. Bertahta. Bahkan merenggut aku dari sisi-Mu.. Aku bertanya.. Tuhan.. Mengapa begitu banyak kabut yang menghalangi padanganku tuk melihat wajah-Mu? Tuhan.. Mengapa begitu jauh jarak jurang yang memisahkan aku dengan-Mu? Tuhan.. Mengapa begitu lebat hutan yang harus aku lalui tuk menemui-Mu di seberang sana? Tuhan.. Mengapa begitu berat rintangan yang harus aku hadapi untuk kembali ke jalan-Mu? Aku berteriak.. Tuhan.. Aku mohon jangan pernah Kau lepaskah genggaman tangan-Mu.. Tuhan.. Aku mohon angkat aku dari titik kejenuhan ini.. Tuhan.. Aku mohon singkirkan kegelapan yang memekat ini.. Tuhan.. Aku mohon....Aku mohon...Aku mohon... Aku tau. Aku lemah. Aku tau. Aku hina. Namun Kau selalu menilaiku bergharga :( "Tuhan, jadil...

#CatatanPerjalanan Paseban Tri Panca Tunggal (Desa Cigugur Kuningan)

Taraaaa!! This is the second observation yuhuuu~ Waktu nyampe di desa ini, kita disambut sama pihak desa ini. Disini masih keturunan kerajaan sunda gitu, cuma lupa namanya apaan :p ini Pimpinan Desa Cigugur (kiri) namanya Ramanda Pangeran Djati Kususuma, punya anak namanya (kanan) Rama Anom. Asli kondisi disini sundaaaaaa banget! Mulai dari makan malamnya, bajunya, sama orang-orang yang ada di keraton itu :D Yg pake baju item-iyem sama iket kepala ini yg nganterin kita kerumah warga-warga yg rumahnya boleh kita tumpangin buat nginep wuehehehhe :p Ditengah-tengah jalan raya, di depan keraton ada patung ini hahahaaa :D Nah di desa ini, kita pada nginep di rumah-rumah warga. Kebagian homestay yg kedua dirumah Bu Murnah yipiiiiiy :p Cringgg!! Penghuni homestay 2 : (kiri-kanan) Gracya Yunita Silitonga, Fransiska Christanti, Tiara Sakti Nurcahyani,  Mentari Apriyani dan saya yg fotoin :p Kocak adalah ketika kita berlima masuk ke dalam rumah bu murna...