Langsung ke konten utama

Postingan

Maaf Selaku Aku

Coba tebak! Berapa lama aku tidak menjamahi-mu lagi? Ahh. Maaf sayang :') Bukan maksudku melupakanmu. Sibuk dengan aktivitasku, berputar dengan waktu, hingga tak lagi kutemukan tempat menulis keluhku. Seraya otakku berputar, tidak lagi kutemukan kau terlantar. Usang. Semua kenangan telah hilang. Tapi coba tebak! Apa yang aku alami, apa yang aku lalui, tanpa 'kau' yang menemani. Yay. Sendiri ku luar biasa adanya. Sendiri ku.....begitu membutakkan. Hingga akhirnya, tak sadar aku akan seseorang yang mengetuk pintu. Maaf. Aku terlalu pilu. Aku terlalu sendu. Aku terlalu banyak memendam rindu. Aku bahkan tak banyak tahu. Aku terlalu takut untuk maju. Aku terlalu banyak ini-itu. Aku terlalu banyak terpaku. Maaf. Maaf selaku aku. Aku tahu ada sesuatu di balik pintu. Aku berusaha mengabaikannya, namun ternyata semakin keras bunyinya. Maaf. Lagi-lagi aku tidak tahu. Ke-tidak-tahu-an-ku bukan menjadi sebuah alasan untuk tak membukakan pintu bagimu. Aku tak tahu, mungkin aku ta...

Sheperd of my soul

Shepherd of my soul I give you full control, Wherever You may lead I will follow. I have made the choice to listen for Your vo-vo-ice, Wherever You may lead I will go. Be it in a quiet pasture or by a gentle stream, The Shepherd of my soul is by my side. Should I face a mighty mountain or a valley dark and deep? The Shepherd of my soul will be my guide. Shepherd of my soul Oh You have made me whole, Where’er I hear You call how my teaars flow. How I feel your love how I want to se-rve I gladly give my heart to You O – Lord. Be it in the flowing river or in the quiet night, The Shepherd of my soul is by my side. Should I face the stormy weather or the dangers of this world. The Shepherd of my soul will be my guide.

Me, Myself and I

HELLO ! Berjumpa lagi :)  

Humbleness

Humbleness. Dalam Bahasa Indonesia, artinya "kerendahan hati". Sebuah tema yang diusung pada Ibadah Perayaan Natal Civitas Universitas Negeri Jakarta pada 12 Januari 2013 lalu. Aku, antusias mendengar tema "From Glory to Glory Trough Humbleness" ini dengan teladan "kerendahan hati" Tuhan Yesus yang lahir di kandang domba. See? dan tiba saat perayaan Natal pun, firman yang boleh disampaikan benar-benar menguatkanku. Sebuah teladan yang terlebih dahulu Tuhan lakukan, menegurku..bagaimana dengan aku? Apakah aku mau rendah hati meninggalkan segala keinginan dan ambisiku untuk mengikuti rancangan Tuhan? Apakah aku mau rendah hati menyerahkan seluruh masa depan dan rencanaku kepada Tuhan? Atau..aku masih sering mengandalkan kekuatanku sendiri? Apakah aku mau rendah hati untuk diajar oleh Tuhan melalui firman-Nya? Atau..aku malah menutup hati dan telinga untuk menerima didikan-Nya? Aku. Sudah meletakkan masa depan dan rencanaku dalam tangan-Nya. Terutama..ket...

Mungkin. Bisa jadi.

Kalau....segala sesuatunya terlalu mudah untuk diraih, MUNGKIN. BISA JADI aku tidak akan mengerti apa arti dari sebuah perjuangan. Kalau.....segala sesuatunya dapat diraih secara instant, MUNGKIN. BISA JADI aku tidak akan mengalami indahnya sebuah proses. Kalau.....aku tidak mengalami kegagalan, MUNGKIN. BISA JADI, aku tidak akan pernah mencapai keberhasilan saat ini. Terlalu banyak kata Kalau, kata Mungkin, kata Bisa jadi..

#AndaikanAku

#AndaikanAku  05.00 WIB Membuka mata di pagi hari, merupakan anugerah yang paling luar biasa di dalam hidupku. Bagaimana bisa? Ketika sang Khalik masing memperkenankan aku untuk membuka mata ku di pagi hari yang cerah dan melihat segala sesuatunya baik, Ia senantiasa memelihara aku dengan menghembuskan aku nafas kehidupan. Ya. Pagi hariku, selalu aku buka dengan ucapkan syukur kepada Yang Mahakuasa. Segudang aktivitas yang akan ku lakukan hari ini, mungkin lebih tepatnya serangkaian kegiatan “ber-ambisi” yang selalu ada di dalam benak ku saat itu. Sebagai seorang siswa SMA yang baru saja lulus (saat itu) tentu saja aku tidak bisa tinggal diam memikirkan masa depanku. Aku tidak bisa hanya berdiam diri atau bahkan bersikap apatis terhadap masa depanku. Ya. Pikiranku sudah membumbung tinggi, jauh melayang ke ambang batas jauh sebelum aku lulus SMA (saat itu). Sejak duduk di bangku kelas 10, aku bahkan sudah menargetkan tujuanku, impianku, cita-citaku. Bukan hal mudah bagiku,...